Launching
comeback
launchpad

Rabu, 27 April 2011

MENGENAL HAN - GEUL


Han-geul telah diciptakan oleh Raja Sejong pada 1443, Dinasti Joseon. Han-geul telah dijadikan warisan dunia oleh UNESCO pada 1997 karena asas-asas penciptaan han-geul dinilai sangat unik dan ilmiah. Pada saat Raja Sejong meresmikan penciptaan tulisan Korea, ia memberi nama hunminjeongeum yang berarti bunyi (tulisan) yang digunakan untuk mendidik masyarakat. Tulisan Korea mulai disebut sebagai han-geul secara umum sejak Chu Sikyeong, seorang sarjana bahasa Korea (1876-1914) menyebutnya han-geul yang berasal dari kata han ‘besar dan unggul’ dan geul ‘tulisan’ sehingga han-geul tersebut memiliki arti tulisan yang unggul (Iksop Lee dan S.Robert Ramsey, 2000:13). Lee dan Ramsey (2000:13) juga mengatakan bahwa pada masa modern, han-geul lebih dikenal sebagai tulisan Korea karena han identik dengan negara Korea atau han-guk.
Sebelum han-geul diciptakan, masyarakat Korea menggunakan bahasa Korea ketika berbicara, namun menggunakan tulisan Cina ketika menulis karena belum mempunyai sistem penulisan sendiri. Tulisan Cina yang sangat berbeda dengan bahasa Korea menyulitkan masyarakat Korea, pada umumnya, dalam membaca dan menulis. Tulisan Cina dianggap rumit untuk digunakan oleh masyarakat Korea karena sulit dibaca dan dihafalkan. Selain itu, satu huruf pada tulisan Cina memiliki berbagai arti sehingga kadang-kadang bersifat ambigu dan menyimbulkan berbagai penafsiran dalam komunikasi tulisan oleh masyarakat Korea. Di samping itu pula, tidak semua bahasa Korea termasuk onomatope dapat ditulis dengan menggunakan tulisan Cina. Tulisan Cina cenderung digunakan hanya oleh masyarakat lapisan sosial menengah ke atas yang berpendidikan dan berprestase. Dengan demikian kebanyakan masyarakat dapat berbicara tetapi tidak dapat menulis sebelum penciptaan Han-geul.
Sebenarnya, masyrakat Korea telah mencoba beberapa cara untuk memudahkan menulis tulisan Cina tersebut. Salah satunya adalah dengan sistem idu yang dibuat dengan mengganti urutan kata dan menambah partikel atau akhiran sesuai dengan penggunaan bahasa Korea untuk memperjelas tulisan Cina itu. Selain idu, metode tulisan yang bernama hyangchal juga digunakan dalam hyangga, yaitu teks lagu Korea yang ditulis dengan cara meminjam tulisan Cina. Terkait dengan kesulitan-kesulitan sebagaimana dibicarakan di atas, Raja Sejong berusaha menciptakan tulisan Korea pada zaman Dinasti Joseon (1392–1910) supaya masyarakat Korea dapat berkomunikasi secara tertulis dan membaca secara efektif.
Dalam menciptakan han-geul, Raja Sejong terinspirasi dari tiga simbol, yaitu (∙) titik tengah yang menunjukkan ‘langit’, (__) garis bawah yang berarti ‘tanah’, (l) garis dari atas ke bawah yang menggambarkan ‘orang’, dan bentuk mulut serta tenggorokan ketika orang mengucapkan huruf-huruf tersebut. Bahasa Korea terdiri atas 14 konsonan dasar dan 10 vokal dasar sebagaimana terlihat pada tabel berikut. Selain itu, ada 5 konsonan ganda, 11 konsonan akhir, dan 11 vokal ganda.
14 Konsonan Tunggal dan 5 Kononan Ganda
ㄱ ㄴ ㄷ ㄹ ㅁ ㅂ ㅅ
Nama giyeok nieun digeut rieul mieum bieup siot
Romanisasi g, k n d,t r,l m b,p s
ㅇ ㅈ ㅊ ㅋ ㅌ ㅍ ㅎ
Nama ieung jieut chieut kieuk tieut pieup hieut
Romanisasi ng j ch k t p h
ㄲ ㄸ ㅃ ㅆ ㅉ
Nama ssang giyeok ssang digeut ssang bieup ssang siot ssang jieut
Romanisasi kk tt pp ss jj

10 Vokal Tunggal dan 11 Vokal Ganda
ㅏ ㅓ ㅗ ㅜ ㅡ ㅣ ㅐ ㅔ ㅚ ㅟ
a eo o u eu i ae e oe wi
ㅑ ㅕ ㅛ ㅠ ㅒ ㅖ ㅘ ㅙ ㅝ ㅞ ㅢ
ya yeo yo yu yae ye wa wae wo we ui
Ada dua tipe pembentukan satu unit huruf, yaitu (1) {konsonan+vokal}, dan (2) {konsonan (onset)+vokal+konsonan (coda)}. Contoh pembentukan huruf bahasa Korea sebagai beirkut.
ㄴ ㅏ ㅁ ㅜ  나무
n a m u namu ‘pohon’
ㅎ ㅏ ㄴ ㄱ ㅡㄹ  한글
h a n g eu l hangeul ‘tulisan Korea’

ㅇㅣㄴ ㄷ ㅗ ㄴ ㅔ ㅅㅣ ㅇㅏ 인도네시아
Ø i n d o n e s i Ø a ‘Indonesia’


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Total Pageviews

Creative Field

Blog List

About

Follow us on Facebook :P

Blogger news

Pages

Siapa Penyanyi Luar Negeri yang harus datang lagi ke Indonesia ?

Diberdayakan oleh Blogger.

Popular Posts

Blog Archive

About me

Followers

Blog archives